|
Menu Close Menu

Wamenkomdigi Dorong Ekosistem Pertanian Manfaatkan AI dan Data

Kamis, 31 Juli 2025 | 11.00 WIB

 


 

Jakarta – Ekosistem pertanian, khususnya petani dan pelaku usaha makanan hasil pertanian (agrifood) didorong untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dan data untuk mempercepat transformasi sektor pertanian Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengatakan, perluasan konektivitas digital ke wilayah pedesaan adalah fondasi untuk menciptakan pertanian modern yang berkelanjutan dan mandiri.

“Untuk benar-benar memanfaatkan kekuatan AI dan data, infrastruktur digital yang tangguh sangatlah penting. Ini termasuk akses broadband yang merata serta platform digital yang inklusif bagi petani dan pelaku usaha agri-food,” ujarnya dalam Seminar Daring bersama Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada dari Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025).

Nezar menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian, mulai dari perubahan iklim hingga minimnya regenerasi petani muda.

Menurutnya, transformasi digital bukan sekadar mengikuti tren, melainkan keharusan strategis untuk menjawab tantangan ketahanan pangan nasional.

Contohnya adalah bagaimana teknologi seperti sensor cerdas, drone, otomasi, dan analitik prediktif mampu meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi limbah, serta memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.

“AI dan data bisa merevolusi seluruh ekosistem agri-food kita,” tegasnya.

Lebih lanjut Nezar mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital di desa, mendorong literasi data, serta menggandeng kampus seperti UGM untuk riset, pelatihan, dan pengembangan solusi pertanian berbasis teknologi.

Oleh karena itu, Ia mengajak semua pihak, terutama akademisi dan petani, untuk bergotong-royong mendorong kedaulatan pangan nasional.

“Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo tentang kemandirian pangan. AI dan data adalah jembatan menuju masa depan pertanian Indonesia yang lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan,” tandas Wamenkomdigi.

Bagikan:

Komentar