|
Menu Close Menu

Sekolah Rakyat Probolinggo Mulai Beroperasi, Gubernur Jatim Apresiasi Fasilitas dan Pembelajaran Terpadu

Sabtu, 19 Juli 2025 | 15.00 WIB

 




Mayangan - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan langsung ke Sekolah Rakyat (SR) Kota Probolinggo pada hari pertama pelaksanaan program pendidikan berbasis asrama ini yang bertempat di SDN 4 Mayangan, Senin (14/7/2025). Kehadiran Khofifah sekaligus menandai dimulainya proses belajar mengajar bagi lebih dari seribu siswa dari keluarga tidak mampu di 12 titik wilayah Jawa Timur.

Sekolah Rakyat merupakan inovasi pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas lengkap dengan fasilitas asrama bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Di Jawa Timur, program ini terbagi dalam tiga gelombang pelaksanaan, dengan gelombang pertama (1A) sudah mulai aktif hari ini, diikuti gelombang 1B pada 19 Juli dan 1C pada bulan September mendatang.

Gubernur Khofifah mengapresiasi metode pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan formal di kelas dengan pembinaan karakter secara intensif di asrama, yang diawasi oleh wali asuh dan wali asrama. Sistem ini dianggap jauh lebih efektif dalam membentuk disiplin dan karakter siswa.

“Karena waktu belajar dan kegiatan di asrama terstruktur, anak-anak juga bisa lebih optimal menghafal Al-Qur’an dan mendapatkan nilai tambah yang kuat,” ujarnya saat meninjau kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025).

Usai meninjau proses pembelajaran, Khofifah bersama rombongan bergeser ke gedung asrama yang berada tepat di seberang sekolah. Ia memuji fasilitas asrama yang lengkap dan nyaman, sebuah bukti keseriusan pemerintah dalam menghadirkan lingkungan belajar yang kondusif.

“Saya memilih datang ke Probolinggo karena penasaran dengan foto asrama yang dikirim oleh Kadinsos Provinsi. Setelah saya lihat langsung, kamarnya sangat keren,” puji Khofifah disambut tepuk tangan hadirin.

Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Gubernur Khofifah dan pelaksanaan Sekolah Rakyat di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata pemerintah dalam mendorong pendidikan inklusif yang mampu mengangkat harkat dan martabat anak-anak kurang mampu.

“Terima kasih Ibu Gubernur atas dukungan dan kehadirannya. Selamat kepada anak-anak yang kini bisa belajar di Sekolah Rakyat. Ini adalah harapan baru bagi masa depan mereka,” ujar Aminuddin.

Susanti (26), wali murid dari Triwung Kidul, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas keberadaan Sekolah Rakyat. Dengan latar belakang ekonomi yang sederhana—ayah sebagai pekerja bangunan dan dirinya berjualan kerupuk—program ini memberikan kesempatan belajar tanpa beban biaya tambahan.

“Anak saya Jamal Murtadho senang dan kami terbantu sekali dengan sekolah gratis ini. Tidak masalah anak tinggal di asrama, yang penting dia dapat pendidikan yang layak,” tuturnya penuh harap.

Dalam rangkaian acara, Gubernur Khofifah secara simbolis menyerahkan 100 pasang sepatu dan paket perlengkapan sekolah kepada siswa Sekolah Rakyat. Selain itu, turut diserahkan berbagai bantuan sosial lain seperti Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas, Bantuan Lansia, Bantuan Langsung Tunai untuk buruh pabrik rokok, serta alat bantu mobilitas untuk lansia dan penyandang disabilitas.

Pelaksanaan hari pertama Sekolah Rakyat di Probolinggo tidak hanya menjadi simbol keberpihakan pemerintah pada pendidikan yang inklusif dan berkualitas, tetapi juga menegaskan komitmen Jawa Timur dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh melalui fasilitas dan metode pembelajaran yang holistik. Kunjungan Gubernur Khofifah memberikan energi positif dan semangat bagi semua pemangku kepentingan untuk terus mendukung keberhasilan program ini.
Bagikan:

Komentar