|
Menu Close Menu

SUPLAI AVTUR DENGAN KAPAL MR, POTENSI PENDAPATAN PERTAMINA NAIK HINGGA US$ 3.96 JUTA

Selasa, 30 Juli 2019 | 09.54 WIB

POLICENEWS.ID -- Setelah inovasi pengiriman Solar menggunakan kapal Medium Range berhasil dijalankan mulai Mei lalu, kini Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai kembali menerapkan inovasi untuk suplai Avtur.  Launching penggunaan perdana Kapal Medium Range (MR) ini dilaksanakan di halaman kantor Oil Movement Kilang RU II Dumai, Senin (29/7/2019).  

Inovasi ini merupakan lanjutan program peningkatan loading rate atau kecepatan pompa dalam memompa BBM dari tangki di darat menuju kapal yang diluncurkan Februari lalu. Jika sebelumnya yang dikembangkan adalah sistem penyaluran dari kilang menuju kapal, kini inovasi dilakukan dengan mengganti jenis kapal.

Sebelumnya pada Mei lalu, Pertamina RU II berhasil mengubah penggunaan kapal tipe MR berkapasitas 25.000-45.000 dwt menjadi kapal Large Range (LR) dengan kapasitas muatan 80.000-125.000 dwt untuk supply produk Solar. 

“Kali ini penggantian dilakukan untuk supply produk Avtur dari penggunaan kapal tipe Small Tanker II dengan muatan 3.500-6.500 dwt menjadi kapal MR berkapasitas 25.000-45.000 dwt," jelas General Manager Pertamina RU II Dumai M. Dharmariza.

Saat ini produksi Avtur di Kilang RU II Dumai rata-rata 216 ribu barel (MB) per bulan sehingga dibutuhkan lima kapal Small Tanker II. Dengan sistem baru, Pertamina cukup mendatangkan satu kapal MR per bulan yang dapat mengangkut produk Avtur sebanyak 214 MB. 

"Dengan demikian occupancy jetty yang sebelumnya berkisar di persentase 85-95% dapat ditekan dengan penurunan hingga 15%," ungkapnya.

Lebih lanjut Dharmariza menjelaskan, penggantian kapal pengangkut produk dengan muatan yang lebih besar ini berdampak pada menurunnya occupancy jetty, sehingga dapat dioptimalkan untuk kegiatan operasional lainnya. 

Beberapa keuntungan lain dapat diperoleh Kilang RU II diantaranya, ketersediaan waktu maintenance rutin, peningkatan kemampuan produksi Avtur di Kilang RU II hingga peningkatan ketahanan produksi.

Terkait dengan kemampuan produksi Avtur. Jika sebelumnya Kilang RU II dapat memproduksi sekitar 170 MB avtur per bulannya, dengan adanya tambahan ruang kosong di tangki penyimpanan (ullage), kini RU II dapat menggenjot produksi Avtur hingga 220 MB, bahkan dapat berpotensi untuk ditingkatkan sampai dengan angka 300 MB apabila sistem baru ini telah rutin dijalankan. 

Angka ini tentunya berpengaruh signifikan bagi ketersediaan BBM bagi industri aviasi Indonesia dan meningkatkan potensi pendapatan Pertamina hingga US$ 3.96 juta per tahunnya. PT Pertamina
Bagikan:

Komentar