|
Menu Close Menu

PEMBANGKIT LISTRIK TEMPERATUR LAUT, PLT OTEC 5 MW DIKEMBANGKAN DI BALI

Selasa, 23 Juli 2019 | 18.18 WIB

POLICENEWS.ID Jakarta -- Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Badan Litbang Kementerian ESDM bersama Saga University, Jepang akan mengembangkan pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Ocean Thermal Energy Conversion (PLT OTEC) dengan kapasitas 5 MW di perairan Bali Utara.

"Pembahasan telah kami lakukan bersama Deputi Direktur Ocean of Energy, Saga University, Jepang, Yasuyuki Ikegami di Jakarta 27 Juni kemarin. Saga University menyampaikan usulan pemilihan lokasi ini berdasarkan hasil penelitian P3GL di perairan Bali Utara," ujar Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana di Jakarta, dikutip dari laman Kementerian ESDM Senin (22/7/2019).

Usai pertemuan tersebut, ungkap Dadan, tim Saga University dan Badan Litbang ESDM telah berkoordinasi dengan PT. PLN (Persero) untuk menyampaikan rencana kerja sama pengembangan pilot plant dan meminta dukungan untuk pelaksanaan kerja sama tersebut.

OTEC merupakan energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut, yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis. Teknologi OTEC selain menghasilkan pembangkit listrik, juga menghasilkan beberapa produk yaitu lithium, hidrogen, air mineral, pengembangan aquacultur, portable water.

“Potensi OTEC di perairan Indonesia diprediksi bisa menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Indonesia bagian timur memiliki nilai perbedaan temperatur yang lebih besar, antara lain perairan Bali Utara, dengan perbedaan lebih besar dari 20 derajat dibanding Indonesia bagian barat,” jelasnya.

Perairan Bali Utara termasuk dalam wilayah Kabupaten Singaraja Provinsi Bali, daerah ini telah lama dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi industri pariwisata cukup baik, sedangkan sektor kelautan relatif lebih kecil. Sementara, Pulau Bali saat ini konsumsi listriknya membutuhkan tambahan pasokan energi listrik sebesar 3.000 MW.

Hasil penelitian OTEC P3GL di Bali Utara menunjukkan perbedaan temperatur lebih dari 20 derajat pada kedalaman laut 500 s.d. 1.000 meter dengan permukaan (10 meter). Pada kondisi ini pembangkit listrik dapat menghasilkan listrik dari konversi panas laut yang menghasilkan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. 

Para peneliti P3GL melakukan simulasi data hasil penelitian ini, dengan menggunakan data suhu permukaan laut pada kedalaman 10 meter sebesar 29.02 ?C, dan suhu pada kedalaman 700 meter rata-rata sebesar 5.75 ?C.

Di bawah kedalaman 450 m terjadi penurunan suhu yang relatif lambat, lapisan ini ditandai dengan bentuk profil temperatur hampir tegak yang disebut sebagai lapisan homogen. Temperatur lapisan homogen berkisar antara 4,80-8,17 derajat Celcius.

“Tim OTEC Saga University akan mendorong Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (Ministry Economic, Trade and Industry-METI), agar dapat merealisasikan pembangunan pilot project OTEC 3-5 MW di Indonesia dengan pembiayaan dari Pemerintah Jepang,” ucap Yasuyuki Ikegami dalam pertemuan dengan Tim P3GL.

Ikegami menambahkan, upaya percepatan terbaik adalah Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM mengajukan permohonan ke Pemerintah Jepang melalui METI Jepang, untuk membangun pilot project OTEC di Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Bagikan:

Komentar