|
Menu Close Menu

KIPRAH PERTAMINA DI ALGERIA, JAGA KETAHANAN ENERGI NASIONAL

Rabu, 03 Juli 2019 | 22.46 WIB

POLICENEWS.ID -- Lebih dari enam dasawarsa Pertamina mengemban amanah dari pemerintah sebagai pengelola energi nasional. Kesungguhan BUMN ini untuk pemenuhan kebutuhan domestik dibuktikan melalui agresivitas mencari cadangan migas baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

Seperti yang dilakukan Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Internasional EP (PIEP).  Untuk Pertama kalinya, lima tahun yang lalu, PIEP menggarap ladang minyak di negeri orang.

Dikutip dari rilis Pertamina, Rabu (3/7/2019), dalam melakukan kegiatannya PIEP mendapat dukungan 1.000 pekerja yang berasal dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia dan Algeria. Adapun ladang minyak yang dioperasikan PIEP adalah blok 405A. 

Blok ini memiliki tiga lapangan produksi, antara lain lapangan Menzel Lejmet North (MLN), Ourhoud dan El Merk.  Di lokasi ini, Pertamina dipercaya menjadi operator untuk mengelola lapangan MLN bekerja sama dengan Talisman. Serta memegang partisipasi interest di lapangan unitisasi Ourhoud (OHD) dan El Merk (EMK).

MLN memang memiliki potensi cukup besar serta adanya peluang-peluang untuk meningkatkan produksi lebih lanjut. Baik itu perluasan lapangan  maupun peluang untuk mengambil lapisan-lapisan di lapangan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

Tercatat, kapasitas minyak yang terkandung dalam lapangan MLN sebesar 50.000 BOPD dan kapasitas gas sebesar 225 MMSCFD. Sedangkan angka produksi minyak  saat ini mencapai 20.000 BOPD dan gas 140 MMSCFD. 

M. Lutfi Panhar, selaku engineer PIEP mengungkapkan kebanggannya mengabdi untuk Indonesia, meski jauh dari keluarga. Ia ditempatkan di Gurun Sahara, 800 kilometer (km) dari Kota Alger, 200 km dari perbatasan dengan Libya untuk mengelola lapangan MLN. 

“Kami di sini berupaya maksimal memberikan kontribusi bagi ketahanan energi nasional.  Ini menjadi pembuktian bahwa insan Pertamina siap dan mampu bersaing di kancah internasional,” ujarnya.

Demikian halnya dengan M. Deddy Sutansyah yang sudah bertugas di MLN sejak lima tahun lalu. 

“Saat ini, sebagai operator MLN, kami memproduksi 20.000 barrel oils per day. Ini menjadi bukti bahwa kami tidak hanya memberikan kontribusi besar bagi Algeria, tapi kami juga menjadi berkah bagi kita semua, bagi Indonesia,” ungkap Deddy.

Tak lupa, mereka pun berharap Pertamina semakin maju dan tetap menjadi tumpuan harapan bagi bangsa Indonesia. PT Pertamina

Bagikan:

Komentar