 |
POLICENEWS.ID Jawa Tengah -- Lebaran kali ini, ada salah satu foto yang mencuri perhatian warganet. Adalah foto kunjungan silaturahmi rombongan pastor dan suster Katolik ke kediaman Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Sebuah pemandangan yang luar biasa, meski berbeda namun tetap raya.
Abah Habib Luthfi menunjukkan kepada kita bahwa perbedaan tak semestinya menjadi penghalang untuk tetap saling berangkulan. Siapa pun yang datang, tetap harus diistimewakan. Meyakini suatu kebenaran tak lantas menghakimi keyakinan orang lain. Demikianlah yang ditunjukkan Abah Habib Luthfi. Mengajarkan kita beragama dengan dewasa.
 |
Abah Habib Luthfi memang terbuka. Beliau dapat menerima siapa saja. Tanpa memandang latar belakangnya. Beberapa hari jelang Ramadan kemarin, kami mengikuti pengajian di majelis beliau. Saat itu pesan beliau adalah: membenahi diri agar tidak merasa benar sendiri.
Silaturahmi pastor dan suster Katolik yang diterima dengan hangat oleh Abah Habib Luthfi adalah sebentuk nasihat. Bagi kita yang mungkin sampai hari ini masih saling memvonis sesat. Padahal, benar dan salah hanyalah konsepsi yang ada pada masing-masing benak manusia. Sangat subjektif sifatnya.
Abah Habib Luthfi telah menunjukkan teladan. Perbedaan jangan diruncingkan apalagi jadi pemicu pertikaian. Sebab perbedaan adalah kehendak Tuhan. Kita manusia memaknainya sebagai sesuatu yang niscaya. Merayakan Lebaran dalam bingkai kebhinekaan.
Komentar