|
Menu Close Menu

Buka Sosialisasi Perluasan Areal Sawah, IDP: Cetak Sawah Bukan Program Coba-coba

Jumat, 14 Juni 2019 | 23.21 WIB

POLICENEWS.ID Masamba -- Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), kembali menegaskan bahwa kegiatan perluasan areal sawah atau cetak sawah merupakan kegiatan atau program unggulan dari pemerintah pusat. Untuk itu, ia berharap agar program ini dimaknai sebagai program penting dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan. 

“Cetak sawah ini bukan program coba-coba. Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa program ini adalah program unggulan pemerintah yang harus kita sukseskan secara bersama,” kata Bupati Indah Putri Indriani saat membuka acara Sosialisai Perluasan Areal Sawah/Cetak Sawah, Jumat (14/6/2019), di Aula Hotel Remaja Indah Masamba. 

IDP berharap, kegiatan cetak sawah tidak hanya dimaknai sebagai sebuah kegiatan mencetak sawah, kemudian selesai tanpa ada intervensi pengolahan lahan dari petani itu sendiri. “Tidak ada lagi alasan lahan yang sudah dicetak kemudian tidak menghasilkan apa-apa,” tegasnya. “Cetak sawah ini merupakan satu tahapan awal saja,” katanya lagi.


Lebih jauh IDP mengingatkan, betapa ruginya petani yang sudah mendapatkan kesempatan lebih awal dalam program cetak sawah ini kemudian tidak memanfaatkannya dengan cara mengolahnya dengan baik pula. “Cetak sawah ini bukan untuk PPL, Babinsa, Camat, apalagi untuk Bupati, tapi ini untuk petani dan keluarganya,” terangnya.

“Sebenarnya kalau kita serius membantu pemerintah, maka sesungguhnya kita telah membantu meningkatkan taraf hidup kita sendiri, dan memperbaiki kehidupan kita sendiri. Semua ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” tandasnya. 

Lokasi cetak sawah 2019 seluas 250 hektar dengan 11 kelompok tani sebagai penerima yang tersebar di Kecamatan Baebunta, Baebunta Selatan, Sabbang Selatan dan Mappedeceng. Lokasi ini dipilih dengan mempertimbangkan SID, jalur irigasi bendung Baliase, sisa lahan yang belum dicetak pada 2018 serta lahan tidur yang tidak produktif.
Bagikan:

Komentar